Ribut dengan Orangtua, Pemuda ini Memilih Akhiri Hidup dengan Gantung Diri

topmetro.news, Langkat – Warga Dusun IV Desa Durian Lingga Kecamatan Sei Bingai Kabupaten Langkat Provinsi Sumatera utara, dihebohkan atas terjadinya aksi bunuh diri yang dilakukan seorang remaja pria bernama Efrans Nando Rapael (18) warga Dusun 2 Lorong Gereja Desa Durian Lingga Kecamatan Sei Bingai, Senin (26/8/2025), sekira pukul 11.10 WIB.

Informasi yang diperoleh topmetro.news dari warga setempat, usai mendengar kehebohan dan mendapat informasi dari warga, Kapolsek Sei Bingai Polres Binjai AKP Endramawan Sitepu SH, memerintahkan Kanit Reskrim dan Pawas beserta anggota yang piket untuk mendatangi TKP tersebut.

Sesampainya di TKP, polisi benar melihat seorang laki-laki yang diketahui bernama Efrans Nando Rafael, ditemukan sudah dalam kondisi meninggal dunia dalam keadaan tergantung dengan tali tambang berwarna hijau di lehernya pada jerejak jendela kamar.

Dari keterangan ibu kandung korban bernama Evilida Muliana Br Bangun (43), bahwa pada Hari Senin (25/8/2025), sekira pukul 11.00 WIB, ia (ibu korban) sedang membersihkan rumah.

Setelah selesai membersihkan rumah kemudian, ibu korban berteriak berusaha membangunkan korban. “Bangun kau. Jangan main main. Jangan gitu sama mamak,” ujar Evilida. Namun korban tidak menyahut.

Kemudian Evilida Muliana Br Bangun mendekati korban. Alangkah terkejutnya ia saat melihat korban sudah tergantung dengan tali tambang warna hijau di jerejak jendela yang terbuat dari besi.

Dengan panik, kemudian ibu korban berlari keluar rumah dan memanggil warga sekitar bernama Limper, Dandi, dan Yus Ginting, sembari berteriak bahwasanya anaknya telah tergantung di jerejak jendela dan sudah tidak bergerak. Kemudian warga mencari ayah korban bernama Rangkuti Tumanggor (46).

Sekira pukul 11.30 WIB ayah korban tiba di rumahnya dan langsung memotong tali tambang dengan sebilah pisau, kemudian menurunkan jenazah korban yang tergantung di jerejak jendela.

Menurut keterangan warga sekitar, selama ini korban sering mengeluh terkait hubungannya dengan kedua orangtuanya tidak harmonis dan sering cekcok.

Saat dilakukan pemeriksan oleh Tim Kesehatan Desa Durian Lingga, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Pihak keluarga korban pun bisa menerima kejadian ini dan sudah membuat surat pernyataan agar tidak dilakukan outopsi.

reporter | Rudy Hartono

Related posts

Leave a Comment